Sunday, November 19, 2006

Ratusan Umat Muslim Tolak Bush

Ratusan Umat Muslim Tolak Bush
Sunday, 19 November 2006
ImageTEGAL - Ratusan umat muslim dari Kota/Kabupaten Tegal dan Brebes, kemarin pagi, memadati Alun-alun Kota Tegal untuk menggelar aksi massa penolakan Presiden AS, George W Bush. Aksi damai ini diikuti massa dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Forum Silaturahim Umat Islam (FSUI) Kota Tegal, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Tegal dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Brebes. Lewat puluhan poster dan spanduk bernada pedas, mereka mengungkapkan sikap menolak kedatangan Bush ke Indonesia. “George Bush Laknatullah”; “Bush = Fir’aun = Monkey = Dog = Killer”; “Bush-et Berani-beraninya Datang ke Indonesia”; “Sungguh Bush Penjajah”; “Indonesia Berduka atas Kunjungan George W Bush”; PBB = Amrik = Antek Zionis”; “Bush Musuh Ummat Islam” dan lain-lain. HARUS DIBATALKAN Dalam penyataan sikapnya yang dibacakan Ketua Daerah Dakwah IX Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jawa Tengah (Jateng), Sanjaya SPd, PKS dengan tegas menolak kedatangan Bush yang disebutnya sebagai penjahat perang. “Kami mengecam kedatangan Bush sebagai penjahat perang, teroris tulen, pembawa peradaban kuffar (kapitalis, kolonis) yang telah menjadi musuh Allah dan musuh umat Islam,” tegasnya. Dikatakan, penolakan yang dilancarkan partai berlambang bulan sabit kembar mengapit serumpun padi sebagai wujud ketidakrelaan atas sikap yang selama ini diberlakukan presiden AS. Sikap RI yang tetap membiarkan kedatangan Bush, menurutnya, contoh penghambur-hamburan uang negara. “Kami juga menuntut penghapusan bentuk-bentuk neo-kolonialisme terselubung yang dibawa Bush dan kroni-kroninya, serta menuntut Pemerintah Indonesia membatalkan kunjungan Bush ke Indonesia pada 20 November 2006. Mayoritas rakyat Indonesia, menolak Bush,” tegasnya. Pada kesempatan yang sama, Ketua Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Tegal, Ustadz Imran, dalam orasinya di hadapan ratusan peserta aksi menegaskan, penolakan rakyat dan Pemerintah Indonesia atas kunjungan Bush ke Indonesia sebagai bentuk penolakan atas segala kejahatan di muka bumi. “Kami menyerukan kepada pemerintah dan rakyat Indonesia untuk menolak kehadiran Bush sebagai bentuk penolakan terhadap segala kejahatan yang nyata-nyata dilakukan Bush di berbagai belahan dunia, serta menolak seluruh agenda jahatnya yang hendak dipaksakan kepada pemerintah dan negeri ini,” ujar Imran, disambut pekikan “Allahu Akbar” seluruh peserta aksi. Menurut Imran, tidak selayaknya Indonesia yang cinta damai menerima seseorang (Bush-red) yang justru terbukti menimbulkan perang, kehancuran, pertentangan, pembunuhan serta penderitaan di mana-mana. “Tidak selayaknya pula Indonesia sebagai negara merdeka, tunduk kepada tekanan negara imperialis AS yang pasti akan merugikan rakyat dan negara Indonesia!” ujarnya lantang. Hal sama ditegaskan Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Massa dari HTI, Guntur. Dia menyerukan umat Islam terus menggalang persatuan guna melawan kebiadaban atas negeri-negeri muslim oleh bangsa-bangsa barat di bawah pimpinan AS. “Hanya dengan cara itulah umat Islam akan meraih kembali kekuatan dan kemuliaannya. Tanpa kekuatan, 1,4 miliar jiwa umat Islam akan terus menerus dihinakan,” tandasnya. Ditambahkan, sudah saatnya umat Islam sadar bahwa tanpa khilafah yang menyatukan seluruh negeri, maka mereka akan tetap lemah, terjajah dan tidak berdaya, sehingga tidak dihormati. Apalagi ditakuti musuh-musuh mereka. “Maka perjuangan mengembalikan khilafah harus dijadikan sebagai agenda utama umat Islam di seluruh dunia guna meraih kembali ‘izzul al-islam wa al-muslimin,” ujarnya. Dalam aksi tersebut, massa juga melakukan longmarch melalui rute kawasan Alun-alun-Jalan Diponegoro-Jalan AR Hakim-Kartini-Tentara Pelajar-Pancasila dan Alun-alun. Sebelum membubarkan diri, aksi diakhiri do’a bersama. (hes)
http://radartegal.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2432&Itemid=4

No comments: